Sinar matahari sudah masuk lewat jendela rumah ku dan aku pun terbangun karena hp ku berdering. Kulihat Siska, gadis abg yang kugarap tadi malam, masih terlelap. Toketnya yang montok bergerak seiring dengan tarikan napasnya. Pengen aku menggelutinya lagi, tetapi temanku Jordi sedang menunggu diujung hp. Aku keluar kamar supaya Siska gak terganggu dengan pembicaraanku. Baru bangun ya, terdengar suara Jordi diujung sana. Iya, mau ngapain pagi gini dah nelpon, masih ngantuk, jawabku. Gini ari baru bangun, udah jam 10 nih. Pasti ngegarap abg ya. La iya lah, jawabku. Ada apa. Tukeran abg yuk, aku semalam main ama pembantu sebelah. Pembantu? emangnya gak ada cewek yang lain, kataku, rada kesel. Masak Siska mau dituker ama pembantu. Tunggu dulu, biar pembantu Nunung cantik kaya anak gedongan. Bodinya montok banget dan napsunya gede banget, maunya terus2an main. Kamu pasti puas lah main ama dia. Masak sih, kalo cewekku Siska, anak skolahan, montok dan binal kalo di ranjang, jawabku lagi. Ya udah, kita tukeran aja, mau enggak. Kalo mau aku ama Nunung cabut kerumahmu sekarang. Aku tertarik juga dengan tawaran, pengen juga aku ngeliat kaya apa sih pembantu yang katanya kaya anak gedongan, Ok, dateng aja. Pembicaraan terhenti. Aku kembali ke kekamar.
Siska udah bangun. Ada apa om, mau maen lagi gak, katanya sambil tersenyum. Belum puas semalem ya Sis. Temen om tadi nelpon ngajakin om tuker pasangan. Siska mau gak maen ama temennya om. Dia juga ahli kok nggarap cewek abg kaya Siska, jawabku. Kalo nikmat ya Siska sih mau aja, Siska bangun dari tempat tidur dan masuk kamar mandi. Aku menyusulnya. Sebenarnya aku napsu lagi ngeliat Siska yang masih telanjang bulat, tetapi karena Nunung mau dateng ya aku tahan aja napsuku. Kita mandi sama sambil saling menyabuni sehingga kon tolku ngaceng lagi. Om, kon tolnya ngaceng lagi tuh, maen lagi yuk, ajak Siska sambil ngocok kon tolku. Kan Siska mau maen ama temennya om, nanti aja maennya. Temen om ama ceweknya lagi menuju kemari, jawabku. Sehabis mandi, kita sarapan dulu. Siska tetep aja bertelanjang bulat sementara aku cuma pake celNunung pendek saja. Selesai makan aku menarik Siska saung dipinggir kolam renang yang ada dibelakang rumahku. Siska kupeluk dan kuciumi sementara tanganku sibuk meremes2 toket montoknya. Siskapun gak mau kalah, kon tolku digosok2nya dari luar celNunung ku.
Sedang asik, Jordi dan Nunung datang. Jordi sudah biasa kalo masuk rumahku langsung nyelonong aja kedalem, karena kami punya kunci rumah masing2. Nunung ternyata cantik juga, seperti bintang sinetron berdarah arab yang aku lupa namanya. Nunung make pakean ketat, sehingga toketnya yang besar tampak sangat menonjol. Pantatnya yang besar juga tampak sangat menggairahkan. Nunung terkejut melihat Siska yang bertelanjang bulat. Kuperkenalkan Siska pada Jordi, Jordi langsung menggandeng Siska masuk ke rumah.Bandar Togel Terbaik, Bandar Togel
An, Jordi bilang dia nikmat banget ngen tot sama kamu, no nok kamu bisa ngempot ya, aku jadi kepingin ngerasain diempot juga, kataku sambil mencium pipinya. An, kamu napsuin banget, tetek besar dan pantat juga besar. Siska kan juga napsuin pak, jawabnya sambil duduk disebelahku di dipan. Jangan panggil pak dong, panggil om. Kan saya belum tua, kataku sambil memeluknya. Kucium pipinya sambil jemariku membelai-belai bagian belakang telinganya. Matanya terpejam seolah menikmati usapan tanganku.
Kupandangi wajahnya yang manis, hidungnya yang mancung lalu bibirnya. Tak tahan berlama-lama menunggu akhirnya aku mencium bibirnya. Kulumat mesra lalu kujulurkan lidahku. Mulutnya terbuka perlahan menerima lidahku. Lama aku mempermainkan lidahku di dalam mulutnya. Lidahnya begitu agresif menanggapi permainan lidahku, sampai-sampai nafas kami berdua menjadi tidak beraturan. Sesaat ciuman kami terhenti untuk menarik nafas, lalu kami mulai berpagutan lagi dan lagi. Kubelai pangkal lengannya yang terbuka. Kubuka telapak tanganku sehingga jempolku bisa menggapai permukaan dadanya sambil membelai pangkal lengannya. Bibirku kini turun menyapu lehernya seiring telapak tanganku meraup toketnya. Nunung menggeliat bagai cacing kepanasan terkena terik mentari. Suara rintihan berulang kali keluar dari mulutnya di saat lidahku menjulur menikmati lehernya yang jenjang. Om
. Nunung memegang tanganku yang sedang meremas toketnya dengan penuh napsu. Bukan untuk mencegah, karena dia membiarkan tanganku mengelus dan meremas toketnya yang montok.An, aku ingin melihat toketmu, ujarku sambil mengusap bagian puncak toketnya yang menonjol. Dia menatapku. Nunung akhirnya membuka tank top ketatnya di depanku.
Aku terkagum-kagum menatap toketnya yang tertutup oleh BH berwarna hitam. Toketnya begitu membusung, menantang, dan naik turun seiring dengan desah nafasnya yang memburu. Sambil berbaring Nunung membuka pengait BH-nya di punggungnya. Punggungnya melengkung indah. Aku menahan tangan Nunung ketika dia mencoba untuk menurunkan tali BH-nya dari atas pundaknya. Justru dengan keadaan BH-nya yang longgar karena tanpa pengait seperti itu membuat toketnya semakin menantang. toketmu bagus, An, aku mencoba mengungkapkan keindahan pada tubuhnya. Perlahan aku menarik turun cup BH-nya. Mata Nunung terpejam. Perhatianku terfokus ke pentilnya yang berwarna kecoklatan. Lingkarannya tidak begitu besar sedang ujungnya begitu runcing dan kaku. Kuusap pentilnya lalu kupilin dengan jemariku. Nunung mendesah. Mulutku turun ingin mencicipi toketnya. Egkhh.. rintih Nunung ketika mulutku melumat pentilnya.
Kupermainkan dengan lidah dan gigiku. Sekali-sekali kugigit pentilnya lalu kuisap kuat-kuat sehingga membuat Nunung menarik rambutku. Puas menikmati toket yang sebelah kiri, aku mencium toket Nunung yang satunya yang belum sempat kunikmati. Rintihan-rintihan dan desahan kenikmatan keluar dari mulut Ana. Sambil menciumi toket Ana, tanganku turun membelai perutnya yang datar, berhenti sejenak di pusarnya lalu perlahan turun mengitari lembah di bawah perut Ana.
Kubelai pahanya sebelah dalam terlebih dahulu sebelum aku memutuskan untuk meraba no noknya yang masih tertutup oleh celNunung jeans ketat yang dikenakan Ana. Aku secara tiba-tiba menghentikan kegiatanku lalu berdiri di samping dipan. Nunung tertegun sejenak memandangku, lalu matanya terpejam kembali ketika aku membuka jeans warna hitamnya. Aku masih berdiri sambil memandang tubuh Nunung yang tergolek di dipan, menantang. Kulitnya yang tidak terlalu putih membuat mataku tak jemu memandang. Perutnya begitu datar. CelNunung jeans ketat yang dipakainya telihat terlalu longgar pada pinggangnya namun pada bagian pinggulnya begitu pas untuk menunjukkan lekukan pantatnya yang sempurna. Puas memandang tubuh Ana, aku lalu membaringkan tubuhku disampingnya. Kurapikan untaian rambut yang menutupi beberapa bagian pada permukaan wajah dan leher Ana. Kubelai lagi toketnya.
Kucium bibirnya sambil kumasukkan air liurku ke dalam mulutnya. Nunung menelannya. Tanganku turun ke bagian perut lalu menerobos masuk melalui pinggang celNunung jeans Nunung yang memang agak longgar. Jemariku bergerak lincah mengusap dan membelai selangkangan Nunung yang masih tertutup CDnya. jari tengah tanganku membelai permukaan CDnya tepat diatas no noknya, basah. Aku terus mempermainkan jari tengahku untuk menggelitik bagian yang paling pribadi tubuh Ana. Pinggul Nunung perlahan bergerak ke kiri, ke kanan dan sesekali bergoyang untuk menetralisir ketegangan yang dialaminya.
aku menyuruh Nunung untuk membuka celNunung jeans yang dipakainya. Tangan kanan Nunung berhenti pada permukaan kancing celananya. Nunung lalu membuka kancing dan menurunkan reitsliting celNunung jeansnya. CD hitam yang dikenakannya begitu mini sehingga jembut keriting yang tumbuh di sekitar no noknya hampir sebagian keluar dari pinggir CDnya. Aku membantu menarik turun celNunung jeans Ana. Pinggulnya agak Siskaikkan ketika aku agak kesusahan menarik celNunung jeans Ana. Akupun melepas celNunung pendekku. Posisi kami kini sama-sama tinggal mengenakan CD.NATION4D.COM TOGEL DAN CASINO ONLINE TERBAIK
Tubuhnya semakin seksi saja. Pahanya begitu mulus. Memang harus kuakui tubuhnya begitu menarik dan memikat, penuh dengan sex appeal. Kami berpelukan. Kutarik tangan kirinya untuk menyentuh kon tolku dari luar CD ku. Oh.. Nunung menyentuh kon tolku yang tegang. Kenapa, An? tanyaku. Nunung tidak menjawab, malah melorotkan CD ku.
Langsung kon tolku yang panjangnya kira-kira 18 cm serta agak gemuk dibelai dan digenggamnya. Belaiannya begitu mantap menandakan Nunung juga begitu piawai dalam urusan yang satu ini. Tangan kamu pintar juga ya, An,´ ujarku sambil memandang tangannya yang mengocok kon tolku. Ya, mesti dong! jawabnya sambil cekikikan. Om sama Siska semalem maen berapa kali? tanyanya sambil terus mengurut-urut kon tolku. Kamu sendiri semalem maen berapa kali sama Jordi? aku malah balik berrtanya. Mendapat pertanyaan seperti itu entah kenapa nafsuku tiba-tiba semakin liar. Nunung akhirnya bercerita kalau Jordi napsu sekali tadi malem menggeluti dia. Mau berapa kali Arif meminta, Nunung pasti melayaninya. Mendengar perjelasan begitu jari-jariku masuk dari samping CD langsung menyentuh bukit no nok Nunung yang sudah basah. Telunjukku membelai-belai i tilnya sehingga Nunung keenakan. Kamu biasa ngisep kan, An? tanyaku. Nunung tertawa sambil mencubit kon tolku. Aku meringis.
Kalo punya om mNunung bisa? ujarnya. Kenapa memangnya? tanyaku penasaran. Nggak muat di mulutku, selesai berkata demikian Nunung langsung tertawa kecil. Kalau yang dibawah, gimana? tanyaku lagi sambil menusukkan jari tengahku ke dalam no noknya. Nunung merintih sambil memegang tanganku. Jariku sudah tenggelam ke dalam liang no noknya. Aku merasakan no noknya berdenyut menjepit jariku. Ugh, pasti nikmat sekali kalau kon tolku yang diurut, pikirku. Segera CD nya kulepaskan.
Perlahan tanganku menangkap toketnya dan meremasnya kuat. Nunung meringis. Diusapnya lembut kon tolku keras banget. Tangannya begitu kreatif mengocok kon tolku sehingga aku merasa keenakan. Aku tidak hanya tinggal diam, tanganku membelai-belai toketnya yang montok. Kupermainkan pentilnya dengan jemariku, sementara tanganku yang satunya mulai meraba jembut lebat di sekitar no nok Ana. kuraba permukaan no nok Ana. Jari tengahku mempermainkan i tilnya yang sudah mengeras. kon tolku kini sudah siap tempur dalam genggaman tangan Ana, sementara no nok Nunung juga sudah mulai mengeluarkan cairan kental yang kurasakan dari jemari tanganku yang mengobok-obok no noknya. Kupeluk tubuh Nunung sehingga kon tolku menyentuh pusarnya. Tanganku membelai punggung lalu turun meraba pantatnya yang montok. Nunung membalas pelukanku dengan melingkarkan tangannya di pundakku. Kedua telapak tanganku meraih pantat Ana, kuremas dengan sedikit agak kasar lalu aku menaiki tubuhnya.
Kaki Nunung dengan sendirinya mengangkang. Kuciumi lagi lehernya yang jenjang lalu turun melumat toketnya. Telapak tanganku terus membelai dan meremas setiap lekuk dan tonjolan pada tubuh Ana. Aku melebarkan kedua pahanya sambil mengarahkan kon tolku ke bibir no noknya. Nunung mengerang lirih. Matanya perlahan terpejam. Giginya menggigit bibir bawahnya untuk menahan laju birahinya yang semakin kuat. Nunung menatap aku, matanya penuh nafsu seakan memohon kepadaku untuk memasuki no noknya.Aku ingin mengen totmu, An bisikku pelan, sementara kepala kon tolku masih menempel di belahan no nok Ana. Kata ini ternyata membuat wajah Nunung memerah. Nunung menatapku sendu lalu mengangguk pelan sebelum memejamkan matanya. aku berkonsentrasi penuh dengan menuntun kon tolku yang perlahan menyusup ke dalam no nok Ana.
Terasa seret, memang, nikmat banget rasanya. Perlahan namun pasti kon tolku membelah no noknya yang ternyata begitu kencang menjepit kon tolku. no noknya begitu licin hingga agak memudahkan kon tolku untuk menyusup lebih ke dalam. Nunung memeluk erat tubuhku sambil membenamkan kuku-kukunya di punggungku hingga aku agak kesakitan. Namun aku tak peduli. Om, gede banget, ohh.. Nunung menjerit lirih. Tangannya turun menangkap kon tolku. Pelan om. Soalnya aku tahu pasti ukuran kon tol Jordi tidaklah sebesar yang kumiliki. Akhirnya kon tolku terbenam juga di dalam no nok Ana. Aku berhenti sejenak untuk menikmati denyutan-denyutan yang timbul akibat kontraksi otot-otot dinding no nok Ana. Denyutan itu begitu kuat sampai-sampai aku memejamkan mata untuk merasakan kenikmatan yang begitu sempurna. Kulumat bibir Nunung sambil perlahan-lahan menarik kon tolku untuk selanjutnya kubenamkan lagi. Aku menyuruh Nunung membuka kelopak matanya. Nunung menurut. Aku sangat senang melihat matanya yang semakin sayu menikmati kon tolku yang keluar masuk dari dalam no noknya.
Aku suka no nokmu, An.. no nokmu masih rapet ujarku sambil merintih keenakan. Sungguh, no nok Nunung enak sekali. Kamu enak kan, An? tanyaku lalu dijawab Nunung dengan anggukan kecil. Aku menyuruh Nunung untuk menggoyangkan pinggulnya. Nunung langsung mengimbangi gerakanku yang naik turun dengan goyangan memutar pada pinggangnya. Suka kon tolku, An? tanyaku lagi. Nunung hanya tersenyum. kon tolku seperti diremas-remas ditambah jepitan no noknya. Ohh.. hh.. aku menjerit panjang. Rasanya begitu nikmat. Aku mencoba mengangkat dadaku, membuat jarak dengan dadanya dengan bertumpu pada kedua tanganku. Dengan demikian aku semakin bebas dan leluasa untuk mengeluar-masukkan kon tolku ke dalam no nok Ana.
Kuperhatikan kon tolku yang keluar masuk dari dalam no noknya. Dengan posisi seperti ini aku merasa begitu jantan. Nunung semakin melebarkan kedua pahanya sementara tangannya melingkar erat di pinggangku. Gerakan naik turunku semakin cepat mengimbangi goyangan pinggul Nunung yang semakin tidak terkendali. An.. enak banget, kamu pintar deh. ucapku keenakan. Nunung juga, om, jawabnya. Nunung merintih dan mengeluarkan erangan-erangan kenikmatan. Berulang kali mulutnya mengeluarkan kata, aduh yang diucapkan terputus-putus. Aku merasakan no nok Nunung semakin berdenyut sebagai pertanda Nunung akan mencapai puncak pendakiannya. Aku juga merasakan hal yang sama dengannya, namun aku mencoba bertahan dengan menarik nafas dalam-dalam lalu bernafas pelan-pelan untuk menurunkan daya rangsangan yang kualami. Aku tidak ingin segera menyudahi permainan ini hanya dengan satu posisi saja. Aku mempercepat goyanganku ketika kusadari Nunung hampir nyampe.
Kuremas toketnya kuat seraya mulutku menghisap dan menggigit pentilnya. Kuhisap dalam-dalam. Ohh.. hh.. om.. jerit Nunung panjang. Aku membenamkan kon tolku kuat-kuat ke no noknya sampai mentok agar Nunung mendapatkan kenikmatan yang sempurna. Tubuhnya melengkung indah dan untuk beberapa saat lamanya tubuhnya kejang. Kepalaku ditarik kuat terbenam diantara toketnya. Pada saat tubuhnya menyentak-nyentak aku tak sanggup untuk bertahan lebih lama lagi. An, aakuu.. keluaarr, Ohh.. hh.. jeritku. Nunung yang masih merasakan orgasmenya mengunci pinggangku dengan kakinya yang melingkar di pinggangku. Saat itu juga aku memuntahkan peju hangat dari kon tolku. Kurasakan tubuhku bagai melayang. secara spontan Nunung juga menarik pantatku kuat ke tubuhnya. Mulutku yang berada di belahan dada Nunung kuhisap kuat hingga meninggalkan bekas merah pada kulitnya.Bandar Togel Terbaik, Bandar Togel
Telapak tanganku mencengkram toket Ana. Kuraup semuanya sampai-sampai Nunung kesakitan. Aku tak peduli lagi. Pejuku akhirnya muncrat membasahi no noknya. Aku merasakan nikmat yang tiada duanya ditambah dengan goyangan pinggul Nunung pada saat aku mengalami orgasme. Tubuhku akhirnya lunglai tak berdaya di atas tubuh Ana. kon tolku masih berada di dalam no nok Ana. Nunung mengusap-usap permukaan punggungku. Nunung puas sekali dien tot om, katanya. Aku kemudian mencabut kon tolku dari no noknya. Dari dalam Jordi keluar sudah berpakaian lengkap. Pulang yuk An, sudah sore, ajaknya.
Aku masuk kembali ke kamar. Siska ada di kamar mandi dan terdengar shower nyala. Aku bisa mendengarnya karena pintu kamar mandi tidak ditutup. Tak lama kemudian, shower terdengar berhenti dan Siska keluar hanya bercelNunung pendek. Ganti aku yg masuk ke kamar mandi, aku hanya membersihkan tubuhku. Keluar dari kamar mandi, Siska berbaring diranjang telanjang bulat. Kenapa Din, lemes ya dien tot Jordi, kataku. Lebih enak ngen tot sama om, kon tol om lebih besar soalnya, jawab Siska tersenyum. Malem ini kita men lagi ya om. Hebat banget Siska, gak ada matinya. Pengennya dien tot terus. Ok aja, tapi sekarang kita cari makan dulu ya, biar ada tenaga bertempur lagi nanti malem, kataku sambil berpakaian. Siska pun mengenakan pakaiannya dan kita pergi mencari makan malem. Kembali ke rumah sudah hampir tengah malem, tadi kita selain makan santai2 di pub dulu.
Di kamar kita langsung melepas pakaian masing2 dan bergumul diranjang. Tangan Siska bergerak menggenggam kon tolku. Aku melenguh seraya menyebut namanya. Aku meringis menahan remasan lembut tangannya pada kon tolku. Siska mulai bergerak turun naik menyusuri kon tolku yang sudah teramat keras. Sekali-sekali ujung telunjuknya mengusap kepala kon tolku yang sudah licin oleh cairan yang meleleh dari liangnya. Kembali aku melenguh merasakan ngilu akibat usapannya. Kocokannya semakin cepat. Dengan lembut aku mulai meremas-remas toketnya. Tangan Siska menggenggam kon tolku dengan erat. Pentilnya kupilin2. Siska masukan kon tolku kedalam mulutnya dan mengulumnya. Aku terus menggerayang toketnya, dan mulai menciumi toketnya. Napsuku semakin berkobar. Jilatan dan kuluman Siska pada kon tolku semakin mengganas sampai-sampai aku terengah-engah merasakan kelihaian permainan mulutnya. Aku membalikkan tubuhnya hingga berlawanan dengan posisi tubuhku.
Kepalaku berada di bawahnya sementara kepalanya berada di bawahku. Kami sudah berada dalam posisi enam sembilan! Lidahku menyentuh no noknya dengan lembut. Tubuhnya langsung bereaksi dan tanpa sadar Siska menjerit lirih. Tubuhnya meliuk-liuk mengikuti irama permainan lidahku di no noknya. Kedua pahanya mengempit kepalaku seolah ingin membenamkan wajahku ke dalam no noknya. kon tolku kemudian dikempit dengan toketnya dan digerakkan maju mundur, sebentar. Aku menciumi bibir no noknya, mencoba membukanya dengan lidahku. Tanganku mengelus paha bagian dalam. Siska mendesis dan tanpa sadar membuka kedua kakinya yang tadinya merapat. Aku menempatkan diri di antara kedua kakinya yang terbuka lebar. kon tol kutempelkan pada bibir no noknya.
Kugesek-gesek, mulai dari atas sampai ke bawah. Naik turun. Siska merasa ngilu bercampur geli dan nikmat. no noknya yang sudah banjir membuat gesekanku semakin lancar karena licin. Siska terengah-engah merasakannya. Aku sengaja melakukan itu. Apalagi saat kepala kon tolku menggesek-gesek i tilnya yang juga sudah menegang. Om.? panggilnya menghiba. Apa Sis, jawabku sambil tersenyum melihatnya tersiksa. Cepetan.. jawabnya. Aku sengaja mengulur-ulur dengan hanya menggesek-gesekan kon tol. Sementara Siska benar-benar sudah tak tahan lagi mengekang birahinya. Siska sudah pengen dien tot om, katanya.
Siska melenguh merasakan desakan kon tolku yang besar itu. Siska menunggu cukup lama gerakan kon tolku memasuki dirinya. Serasa tak sampai-sampai. Maklum aja, selain besar, kon tolku juga panjang. Siska sampai menahan nafas saat kon tolku terasa mentok di dalam, seluruh kon tolku amblas di dalam. Aku mulai menggerakkan pinggulnya pelan2. Satu, dua dan tiga enjotan mulai berjalan lancar. Semakin membanjirnya cairan dalam no noknya membuat kon tolku keluar masuk dengan lancarnya. Siska mengimbangi dengan gerakan pinggulnya. Meliuk perlahan. Naik turun mengikuti irama enjotanku.
Gerakan kami semakin lama semakin meningkat cepat dan bertambah liar. Gerakanku sudah tidak beraturan karena yang penting enjotanku mencapai bagian-bagian peka di no noknya. Siska bagaikan berada di surga merasakan kenikmatan yang luar biasa ini. kon tolku menjejali penuh seluruh no noknya, tak ada sedikitpun ruang yang tersisa hingga gesekan kon tolku sangat terasa di seluruh dinding no noknya. Siska merintih, melenguh dan mengerang merasakan semua kenikmatan ini. Siska mengakui keperkasaan dan kelihaianku di atas ranjang. Yang pasti Siska merasakan kepuasan tak terhingga ngen tot denganku. Aku bergerak semakin cepat. kon tolku bertubi-tubi menusuk daerah-daerah sensitivenya.
Siska meregang tak kuasa menahan napsuku, sementara aku dengan gagahnya masih mengayunkan pinggulku naik turun, ke kiri dan ke kanan. Erangannya semakin keras. Melihat reaksinya, aku mempercepat gerakanku. kon tolku yang besar dan panjang itu keluar masuk dengan cepatnya. Tubuhnya sudah basah bermandikan keringat. Aku pun demikian. Siska meraih tubuhku untuk didekap. Direngkuhnya seluruh tubuhku sehingga aku menindih tubuhnya dengan erat. Siska membenamkan wajahnya di samping bahuku. Pinggul nya diangkat tinggi-tinggi sementara kedua tangannya menggapai pantatku dan menekannya kuat-kuat. Siska meregang. Tubuhnya mengejang-ngejang. om.., hanya itu yang bisa keluar dari mulutnya saking dahsyatnya kenikmatan yang dialaminya nersamaku. Aku menciumi wajah dan bibirnya. Siska mendorong tubuhku hingga terlentang.NATION4D.COM TOGEL DAN CASINO ONLINE TERBAIK
Dia langsung menindihku dan menciumi wajah, bibir dan sekujur tubuhku. Kembali diemutnya kon tolku yang masih tegak itu. Lidahnya menjilati, mulutnya mengemut. Tangannya mengocok-ngocok kon tolku. Belum sempat aku mengucapkan sesuatu, Siska langsung berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada lutut dan masing-masing berada di samping kiri dan kanan tubuhku. no noknya berada persis di atas kon tolku. Akh! pekiknya tertahan ketika kon tolku dibimbingnya memasuki no noknya.
Tubuhnya turun perlahan-lahan, menelan seluruh kon tolku. Selanjutnya Siska bergerak seperti sedang menunggang kuda. Tubuhnya melonjak-lonjak. Pinggulnya bergerak turun naik. Ouugghh.. Din.., luar biasa! jeritku merasakan hebatnya permainannya. Pinggulnya mengaduk-aduk lincah, mengulek liar tanpa henti. Tanganku mencengkeram kedua toketnya, kuremas dan dipilin-pilin. Aku lalu bangkit setengah duduk. Wajah kubenamkan ke dadanya. Menciumi pentilnya. Kuhisap kuat-kuat sambil kuremas-remas. Kami berdua saling berlomba memberi kepuasan. Kami tidak lagi merasakan panasnya udara meski kamar menggunakan AC. Tubuh kami bersimbah peluh, membuat tubuh kami jadi lengket satu sama lain. Siska berkutat mengaduk-aduk pinggulnya.
Aku menggoyangkan pantatku. Tusukan kon tolku semakin cepat seiring dengan liukan pinggulnya yang tak kalah cepatnya. Permainan kami semakin meningkat dahsyat. Sprei ranjang sudah tak karuan bentuknya, selimut dan bantal serta guling terlempar berserakan di lantai akibat pergulatan kami yang bertambah liar dan tak terkendali. AKu merasa pejuku udah mau nyembur. Aku semakin bersemangat memacu pinggulku untuk bergoyang. Tak selang beberapa detik kemudian, Siska pun merasakan desakan yang sama. Siska terus memacu sambil menjerit-jerit histeris.
Aku mulai mengejang, mengerang panjang. Tubuhnya menghentak-hentak liar. Akhirnya, pejuku nyemprot begitu kuat dan banyak membanjiri no noknya. Siska pun rasanya tidak kuat lagi menahan desakan dalam dirinya. Sambil mendesakan pinggulnya kuat-kuat, Siska berteriak panjang saat mencapai puncak kenikmatan berbarengan denganku. Tubuh kami bergulingan di atas ranjang sambil berpelukan erat. om, nikmaat! jeritnya tak tertahankan. Siska lemes, demikian pula aku. Tenaga terkuras habis dalam pergulatan yang ternyata memakan waktu lebih dari 1 jam! akhirnya kami tertidur kelelahan
Thursday, February 7, 2019
LIVE CHAT
About Me
Popular Posts
-
Nakal Saat Masih Anak-Anak Kelas 6 SD ini adalah cerita tentang suatu pengalaman yg tidak akan pernah bisa dilupakan oleh seorang ank laki...
-
Jangan... jangan.... tak boleh." "Kenapa tak boleh?" "Awak tak bersunat, saya tak mau." "Awak cuba dulu, pasti...
-
Hari Minggu aku lagi jalan ma mamahku di mall. Mamah ketemu ma temennya lelaki, om2, ganteng banget deh. "Pa kabarnya ni, makin can...