ONE WAY OR ANOTHER.....????
Suasana siang itu semakin panas di satu kamar hotel berbintang di ibukota. Permainan seks ku dan Nanang begitu penuh gairah dan liar.
Monica: "Aakh..aakhh...aakhh...yes..baby..aakh..
fuck...Fuck me harder Nanang... Oh my god..aahh...
Oiiyyhh..oiyhh..i'm cumming... Aaaaaaaaakkhhh...."
Nanang: "Me too you little slut...
Aaaaaaaaaaahhh...yeeessss....fuck..."
Nanang terus menghujam penisnya semakin dalam ke liang vagina ku, menghentakkan pinggulnya hingga bunyi "plaakh..plakhh..clakh.." saat paha kami saling beradu dan dia juga mencapai klimaksnya. Kurasakan cairan spermanya mengalir dalam vaginaku yang basah oleh cairanku sendiri.... "Aaakkkhhh....this is real good" dalam desahku..
Aku sangat menikmati seks ini, begitu puasnya aku. Ini orgasme yang ketiga kalinya dalam beberapa jam pertemuan ku dengan Nanang.BandarTogel Terbaik, Bandar Togel
Kami berpagutan, berpelukan bersimbah peluh setelah bercinta begitu panasnya dalam dinginnya ac kamar hotel itu..
Nanang: "Ouuhh... Monica, you are such a wild sexy lady.. such a slut.."
Monica: "Yes darling Nanang... I am all yours for today.."
Ini adalah kali pertama aku bertemu dengan Nanang si bule ganteng yang aku kenal di medsos beberapa minggu lalu. Setelah percakapan yang intens dan intim, kami akhirnya memutuskan untuk bertemu di hotel berbintang di ibukota...
Nanang: "Monica, honey... Ini cek yang kita bicarakan saat makan siang yaa... " seraya ia menyerahkan cek itu kepadaku..
Monica:
"Aku terima cek ini sesuai kesepakatan kita sebelumnya.."
"Tapi aku puas lohh dengan persetubuhan tadi... I've got my big O.. hhii..."
Aku menggoda Nanang dengan kerlingan mata.
"Alright, Aku pulang dulu yaaa..? Thanks for your cheque,Nanang.."
Nanang: "Okay, see you real soon.."
Malam mulai menjelang dan aku pun bergegas untuk meninggalkan hotel tempat dimana aku dan Nanang menghabiskan siang yang bergairah..
Ku tinggalkan Nanang sendirian di kamar hotel itu..
------------------------
The Beginning...
Perkenalkan aku Monica wanita berwajah manis khas jawa.. berkarir pada suatu perusahaan swasta di ibukota. Usiaku pertengahan 30-an tahun, berkulit sawo matang, bertubuh sintal (58kg dan 165cm) menikah dengan Wisnu pebisnis berusia 38-an tahun, bertubuh atletis dan menawan. Kami memiliki satu putra, Nara berusia 3 tahun..
Pagi itu di kamar seperti biasa mas Wisnu bangun tidur pukul 4.30 pagi. Mematikan alarm di sebelah ranjang cinta kami, setelah itu mas Wisnu memeluk tubuhku erat dari belakang, seraya membangunkanku dari lelap tidurku. Berbisik dia di telingaku,
"Met pagi sayang, selamat ulang tahun ya istriku tersayang, tercantik dan tersexy, I wish you all the best may happen to your life"
Hari itu 14 Februari memang spesial buatku. Tersenyum aku di pagi itu. Aku pikir mas Wisnu lupa akan hal itu. Karena, semalam dia pulang cukup larut sehabis meeting dengan rekan bisnisnya. Aku balikkan tubuhku kearah mas Wisnu. Ku dekatkan wajahku dan berbisik,
"Terimakasih sayang, kamu orang pertama pagi ini yang memberikan ku ucapan selamat. Aku pikir kamu lupa, aku aja gak tau jam berapa kamu pulang semalam....."
Memang semalam aku tidur lebih awal. Aku pulang kantor sekitar pukul 18.30, setelah bermain dan menemani Nara tidur, aku pun juga tidur.
Sambil mencium bibir sensualku, mas Wisnu berujar "Mmuuach...Mana mungkin..mmuaach.. aku lupa sama hari ultah mu? Mmuaaachh...Terlebih kamu istriku, ibunya anakku, teman tidurku, teman enak-enakku.”NATION4D.COM TOGEL DAN CASINO ONLINE TERBAIK
Kami berpelukan, berciuman.. Mmhh..mmhh..mmhh.. mmuach..mmuaachh...shhh... Lidah kami saling berpagutan. Ciuman kami semakin hot dan liar. Tangan mas Wisnu mulai meraba pinggulku, punggungku dan leherku terus turun ke payudaraku.. Aku bisa merasakan penisnya yang mulai mengeras.........
Kami lanjutkan persetubuhan kami... Begitu liar..begitu memanaskan pagi yang dingin ini..
"Aaakkkhhhh....yessss maaass.... Aku sampaaii.. aakhh...mmggghhh..." Aku merasakan orgasmeku di iringi semburan hangat cairan sperma mas suamiku yg memenuhi liang senggamaku.. "Oouhhh yeeaahhh love... Aku jugaaaa..." suamiku mencapai klimaksnya...
(to be continued...)