Thursday, November 18, 2021

Perawan Selingkuh Untuk Kenikmatan

 Nama saya Adi. Seperti pria pada umumnya, aku sangat menyukai hubungan intim yang bebas untuk dilanjutkan sampai kepuasan tertinggi.

Apalagi jika pasangan saya tidak banyak berharap lebih selain kepuasan seksual.


Saya biasanya sangat bergairah terhadap wanita yang demikian. Itulah yang terjadi antara saya dan Mega.


Ini terjadi selama 3 tahun terakhir.


Umurku kini 39 tahun sementara Mega berusia 34 tahun.


Memang kami akhirnya berhenti berhubungan karena ia harus pindah ke luar kota sementara saya tetap di Jakarta.


Namun kisahku dengan dia selalu menjadi kenangan, bahkan sering merangsangku.


Mega adalah seorang ibu dari dua anak dan bersuamikan pria yang baik, memiliki pekerjaan lumayan di sebuah perusahaan milik pemerintah.


Aku sendiri di perusahaan swasta, se kantor dengan Mega.


Badanku biasa-biasa saja dengan tinggi hampir 170 cm, sementara Mega sekitar 165 cm.


Badannya cukup langsing dengan pantat yang agak menonjol.


Inilah yang sangat menggairahkan saya.


Sementara dia bilang sangat menyukai bersenggama dengan saya karena ukuran penis saya yang lebih gemuk dari punya suaminya, walaupun panjangnya kira-kira sama.


Hubungan kami bermula dari kedekatan tempat duduk yang membuat kami sering ngobrol di kala senggang.


Aku suka memuji pakaiannya dengan kalimat-kalimat yang mengarah ke urusan nafsu.


Misalnya, “rokmu bagus deh hari ini, seksi banget kelihatannya” .


Luar biasanya, jawaban Mega lebih mengarahkan lagi, “seksi gimana, hayo, jelasin dong..”


Aku biasanya langsung ngejelasin bahwa lekuk tubuhnya jadi terlihat dan enak dipandang.


Dia senang aku memujinya.


Hal-hal begini terjadi dan makin lama makin brani, namun tanpa pernah ia tersinggung atau marah.


Nampaknya dia santai-santai aja dan menikmati percakapan, sejauh apapun.


Pada suatu waktu, kamu keterusan ngobrol tentang hubungannya dengan sang suami.


Kebetulan paginya, katanya, ia baru bersenggama dengan suaminya, namun nggak mencapai orgasme.


Sementara suaminya selalu orgasme. Saya langsung memancing,” jadi lagi nanggung dong skarang, ya”.


Eh, nggak nyangka dia menjawab,”napa, mo bantu nerusin nih.. emang mampu?”.


Wah, bagi saya kesempatan nih.


Aku langsung mengarahkan pembicaraan ke makan siang bareng di luar kantor.


Dia mau banget.


“Gimana kalo makannya di tempat yang berdua aja”, aku membuka obrolan di mobil ketika kami berangkat mencari tempat makan.

Mega menjawab dengan pertanyaan sambil melihat ke arahku yang sedang nyetir,” di mana?”


Pikiranku tidak lain ke motel jam-jaman tentunya.


Di situ bisa nonton tv, ngobrol, pesen makanan, dianterin ke kamar, bayar, tanpa harus ketemu muka dengan pengantar makanan.


Aku jelasin semua itu, dia malah nyambung,”masa cuman nonton tv, ngobrol, makan..”. Ini jawaban yang ngeresin banget.


Aku merasakan desakan dari dalam celanaku, ereksi yang dahsyat.


Akhirnya kami tiba di motel. Ngobrol-ngobrol lebih jauh, ternyata dia memang telah sering ke motel dengan suaminya ketika pacaran dulu.


Saya jadi sangat maklum, pantes Mega nggak kelihatan risi atau kaku sama sekali.


Selesai membayar kamar dan pesen makanan, kamipun duduk di tempat sambil nonton tv.


Ternyata ada channel video dengan film seks. Aku nggak pindahin lagi channelnya dan Mega nampaknya senang.


Baru 2-3 menit, ia sudah merapatkan badannya ke tubuhku sambil berkata,” puasin aku ya..”. Aku langsung merapatkan bibirku ke bibirnya.


Kamu berciuman sangat bernafsu. Lidahnya duluan masuk ke mulutku sambil meraba-raba setiap sudut dalam mulut.


Aku sangat terangsang, apalagi melihat tangannya memegang daerah vaginanya yang masih tertutup rok. Wanita ini nampaknya ********* dan cuek, pikirku.


Inilah kebiasaan wanita yang sangat ku sukai dan sangat merangsangku.


Aku membuka kancing bajunya dan langsung menyusupkan tanganku ke buah dada kirinya.


Dia dengan cepat membuka tali bh sehingga menyembul dua bukit yang cukup besar.


Aku langsung mengulum putting salah satunya.


Kepalanya bergerak ke belakang menahan isapanku.


Aku suka ekspresinya ketika terangsang.


Ia makin terangsang, aku juga.


Tanganku telah masuk ke dalam celana dalamnya dari samping.


Agak basah. Jari tengahku mengusap-usap klitorisnya. Ini membuat ia tak tahan.


Tanpa komando apa-apa, posisi kami berubah menjadi posisi 69.


Kami saling mengisap sambil, ” aaaah.. eeeeh..haaaaaaahhh. .” Ketika bibirku mengulum klitorisnya, ia melenguh panjang keenakan,” aaaauu.. enak, Di”.


Aku lakukan ini sekitar 5 menit sampai Mega mendorongku kemudian mengangkang di sampingku.


“Ayo Di, nggak tahan nih. Masukin cepet..”


Aku berputar menaikinya, mengarahkan kontolku ke liang senggamanya yang sudah sangat basah.


Perlahan-lahan ku dorong masuk.. enak sekali.


Mega melenguh,” aaaaah.. ya teruuuss Di.”. Perlahan-lahan ku pompa liang senggamanya sementara dia memaju-mundurkannya dengan badan yang sangat kaku.


Rupanya ia mengejar orgasmenya yang pertama. “Terus Diiii, aku suka banget. “. Semenit kemudian badannya mengeras total sambil berteriak,” aaaaaaaaah.


udah Di aku dapet. aaaaah”. Aku mendiamkan sedikit agar ia bisa tenang dulu.


“Enak banget, sayang”, katanya setelah agak tenang Aku kaget dia memanggilku dengan sebutan sayang.

“Kamu sayang aku ya?”, aku bertanya sambil memulai memompa liang senggamanya lagi.


“Iya dong, aku sayang kamu yang telah memuaskanku, selain menyayangi suamiku yang baik itu lho”, Mega menjawab.


Kami bertempur lagi dan nampaknya Mega telah terangsang lagi.


Kadang-kadang aku memutarmutar pantatku dengan arah yang berlawanan dengan putaran pantat Mega.


Kami benar-benar menikmati hubungan seks kami yang pertama.


Akhirnya aku hampir mencapai puncak,” Mega, aku mo nyampe nih.aaaahhh” . “Yaaaah, aku juga”


Semenit kemudian aku mencapai orgasme yang luar biasa sambil berteriak,” aaaaaahhh.”.


Mega juga ternyata mencapai orgasmenya yang kedua sambil melenguh keras sekali,” aaaaauuuu.. Enak Di.


enaaaak”. Kami terdiam sejenak. Setelah reda, kami berciuman lagi secara lembut sekali.


Kemudian kami mandi bersama.


Di bawah shower, kontolku tegang lagi.


Mega juga terangsang karena ku gesek-gesek ke vaginanya ketika kami mandi sambil berpelukan.


Akhirnya kami bersenggama lagi, kali ini sambil berdiri.


Karena sulit melakukannya sambil berdiri, kami kembali ke tempat tidur untuk menyelesaikan satu putaran kenikmatan.


Lagi-lagi aku mengalami hubungan seks yang sangat ekspresif.


Karena Mega sangat ekspresif, nggak malu-malu, aku jadi sangat terangsang.


Akhirnya kami mencapai kepuasan bersama, setelah aku harus menahan orgasme sebentar karena Mega belum akan orgasme. Akhirnya kami meledakkannya bersama-sama, ” aaahhhhhh… aaaahhh.”.


Sampai pertengahan 2003 kami rutin berhubungan 2 atau 3 kali seminggu.


Kami melakukannya tanpa saling menuntut, kecuali menuntut kepuasan.


Saya tidak pernah bermaksud memperistrinya, dia juga tidak pernah berangan-angan hendak bercerai dan menikah dengan saya.

Cocok benar kemauan saya dengan kemauan dia. Saya kami hari berpisah. Skarang saya harus agak sering melakukannya sendiri, sambil berkhayal tentang hubungan seksku dengan Mega.

Share:

...

Copyright © CERITA DEWASA MALAM | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com