Aku mempunyai sahabat namaknya Rizky, dia sudah mempunyai istri namanya Hana. Mereka berpacaran sejak mereka kuliah. Rizky orangnya pendek namun penuh humor dan Hana orangnya cantik serta memiliki body yang sangat menawan yang mampu membuat setiap lelaki yang melihatnya berdecak kagum.
Kami bertiga adalah teman baik sejak SMA. Rizky dan Hana hidup bahagia sejak pernikahan mereka sampai suatu ketika saat Rizky mulai selingkuh dengan seorang perempuan bernama Alia, kehidupan rumah tangga mereka mulai tidak harmonis. Hampir setiap hari Rizky pergi berkencan dengan Alia dan dia selalu bilang ke Hana, istrinya, kalau dia sedang kerja lembur, terkadang dia juga beralasan sedang keluar denganku. Pada awalnya, Hana tidak pernah curiga sampai akhirnya Hana tahu hubungan mereka. Dengan mata kepala sendiri, beberapa kali dia melihat suaminya jalan dengan perempuan tersebut dan itulah awal dari semua ini.
Tepatnya jumat sore, Rizky meneleponku dan mengatakan kepadaku kalo dia sedang kencan dengan Alia dan akan mematikan HP nya. Dan seperti yang sudah2, dia berpesan padaku jika Hana meneleponku, maka aku diminta memberitahunya bahwa dia (Rizky) berada di rumahku sedang di kamar mandi dan akan meneleponnya kembali nanti. Namun ternyata kali ini tidak seperti biasanya, Hana mendadak datang ke rumahku dan mengetuk pintu. Ketika aku membuka pintu, aku tidak dapat berkata-kata. Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan dan apa yang harus aku perbuat. Saat aku masih dalam kebingungan, Hana langsung menyerbu masuk dan memeriksa seluruh ruangan di rumahku. Setelah tidak menemukan suaminya, Hana menghampiriku dengan berlinang air mata dan berkata,
“Oh Tuhan, selama ini ternyata aku dibohongi” kata Hana penuh kekesalan. Aku hanya diam, sama sekali tak tahu apa yang harus aku lakukan.
“Heru, sebenarnya kamu tau semua tentang hal ini bukan? aku yakin kamu sudah lama tau dengan semua ini” ucapnya dengan menangis.
“Aku tau kamu adalah sahabatnya, tapi kamu juga sahabatku, kenapa kamu tidak mencegahnya, kenapa kamu biarkan hal ini terjadi, kenapa Heru, kenapa?” ucapnya lagi dengan nada kesal.
“Apakah aku sudah tak menarik lagi sehingga Rizky harus membohongiku dan berselingkuh dengan perempuan lain?” lanjut Hana.
“Kamu adalah perempuan yang sangat menarik Han, lelaki manapun pastinya akan tertarik padamu, tak terkecuali aku” jawabku berusaha menghiburnya. Karena rasa bersalahku, aku tak berani menatap wajahnya.
Hana duduk terdiam di kursi sofaku, hampir setengah jam dia tak berkata sepatahpun. Tiba2 Hana berdiri dan berjalan menghampiriku. Aku berpikir Hana akan marah dan menamparku, tapi diluar dugaanku dia malah menciumku.
“Aku akan buat dia menyesali apa yang sudah dia lakukan kepadaku” katanya disela-sela menciumiku.
“Hana…ingat Hana.. kendalikan dirimu jangan terbawa perasaan emosi sehingga kamu berbuat nekad diluar kesadaranmu” kataku sambil mendorong tubuhnya dan berusaha mengingatkan dan menenangkannya agar dia tidak berbuat nekad seperti ini.
“Ayo Heru setubuhi aku, jika Rizky bisa tidur dengan wanita lain, maka aku pun bisa, aku akan membiarkan diriku ditiduri sahabatnya sendiri” kata Hana semakin bernafsu melumat bibirku. Mendapat serangan tersebut, akhirnya akupun terbawa suasana, gairah nafsuku mulai timbul. Kubalas lumatan bibir Hana, kusedot-sedot lidahnya dan kugelitik rongga mulutnya dengan lidahku.
Sejenak Hana menghentikan lumatannya dan kemudian melepas semua pakaiannya yang menempel di tubuhnya. Dalam sekejap kini dia sudah telanjang bulat dihadapanku. Sungguh luar biasa tubuh Hana, sangat seksi dan mempesona. Kulitnya putih mulus, dengan toketnya yang montok. Sementara itu tepat ditengah selangkangannya tampak bukit memek yang tembem yang ditumbuhi oleh bulu2 yang lumayan tebal. Disaat aku sedang bengong terpana dengan keindahan tubuhnyaa, tiba2 dia menyergapku dan melumat bibirku kembali dengan ganasnya sambil menarik celana boxer dan CDku dan melemparnya ke lantai. Seketika mata Hana terbelalak melihat kontol besarku yang telah berdiri tegang.
“Wow, gede sekali kontolmu, beda banget dengan kantol Rizky” kata Hana kagum.
“Boleh aku menyentuhnya” pinta Hana.
“Boleh, lakukan apa yang saja yang kamu suka dengan kontolku” jawabku.
Hana mulai meremas perlahan kedua biji pelirku, membuatku semakin terangsang dan semakin membuat kontolku mengeras dan bertambah besar.
“Tadi kau sempat menolak dengan apa yang aku lakukan padamu tapi mengapa sekarang kamu jadi bernafsu?” tanya Hana.
“Ah lupakanlah… sekarang isap kontolku, Hana…” perintahku.
Aku sudah tidak peduli lagi kalau Hana adalah sahabatku dan sekaligus juga istri dari sahabatku. Aku benar2 sudah dikuasai nafsu birahi untuk segera menyetubuhi tubuh montok Hana. Tanpa disuruh dua kali Hana pun langsung melahap batang kontolku. Kudorong kepala Hana dan kudorong batang kontolku agar semakin masuk ke dalam mulutnya. Awalnya mulut mungil Hana kesulitan untuk mengulum dan menjilati setiap bagian kontol besarku, namun setelah beradaptasi diapun mulai menikmatinya. Dengan liar dia menghisap dan menjilati kontolku, akupun tak hanya diam, tanganku mulai meraba dan menggosok-gosok memek Hana yang sudah sangat basah, aku mencoba memasukan jari tengahku ke dalam liang memeknya.
“Ssssttthhh…aaahhhh…sodok terus Heruuu…aahhh…enak sekaliii….” rintih Hana. Terasa memeknya semakin basah dan dia terus-terusan mendesah merasakan kenikmatan yang dia terima.
“Masukan kontolmu sekarang Heruuu…aku sudah ga tahan….entotin memekku…aahhh…” pinta Hana yang mulai binal.
“Kenapa kamu sangat ingin aku entotin, bukankah Rizky selama ini sudah memuaskanmu?” tanyaku penasaran.
“Iya sih, tapi kontol Rizky ga sebesar kontolmu, aku ingin kamu puaskan memekku dengan kontolmu yang besar dan panjang ini Heru” jelas Hana.
“Baikah Hana aku kan puaskan kamu dengan kontolku yang besar ini” ucapku.
Begitu mendengar perkataanku, Hana langsung mendorong tubuhku hingga aku terduduk di sofa, kemudian dengan cepat dia mengangkangi pahaku dan segera memasukan kontolku ke dalam lubang memeknya. Awalnya dia mengalami kesulitan memasukkan batang kontolku yang besar tersebut ke liang memeknya. Begitu dia berhasil memasukkan kontolku ke dalam lubang memeknya, bagaikan seorang cowboy yang sedang menunggangi kuda liar, dia bergerak liar sambil mendesah-desah keenakan.
“Aaaaahhhhhhhh… enaknya Heruuu… gede banget kontolmu… mmmmmmmhhh… ssssssshhh… nikmat banget kontolmu sayang… aaaaaaahhh…” Hana terus mengerang dan mendesah sambil terus menaik turunkan pantatnya sehingga kontolku keluar masuk di lubang memeknya.
“Nikmat, ga Han?” tanyaku.
“Nikmat banget Her, kamu memberiku kenikmatan yang luar biasa yang belum pernah aku dapatkan dari Rizky selama ini” jawabnya.
“Oooohhhh…aahhhh….Heruuuu aku mau keluar sayaaang….” erang Hana.
Dia langsung menggenjot kuat2 pantatnya sehingga kontolku masuk sampai menyentuh dinding rahimnya. Tiga menit kemudian Hana melenguh panjang sambil tubuhnya mengejang menandakan dia telah meraih orgasmenya yang pertama. Sembari mengigit bibir bawahnya, punggungnya melengkung, pantatnya menekan kontolku.
Hana masih menikmati kepuasannya dengan kontolku yang masih menancap di dalam memeknya. Kemudian kuangkat tubuh Hana sehingga kontolku keluar dari dalam memeknya. Lalu kusuruh dia untuk menungging,
“Mau kamu apain aku Heru? Aku masih lemas karena keganasan kontol besarmu” tanya Hana.
Aku diam tak menjawab pertanyaan Hana. Aku langsung saja mengarahkan batang kontolku untuk menerjang ke dalam lubang memek Hana. Kusodok memek Hana dengan kecepatan sedang. Kulihat Hana sangat menikmatinya, apalagi saat toketnya aku remas dari belakang sambil kusodok memeknya.
“Ooooohhhh Heruuu…kamu nakal sekali siihh…aaahhh…” desah Hana.
Mendengar celotehan2 Hana aku semakin bergairah. Sodokanku semakin kupercepat sambil terus meremas toket montoknya dan sesekali kutampar bokongnya karena gemas.
“Aaaaaooowww… aaaaaaahhh… ssssssshhhh… aaaaaaaaaahhh…Heruuuu… terus Heerrrr… enaaaaaaak… ooooooohhh… ya ampun enaaaaaknyaaaaaaa…” erang Hana semakin tak karuan.
“Apanya yang di terusin Han? Kasih tau yang jelaaaaas. Ploook…” tanyaku sambil kutampar lagi bokongnya. Setelah 3 menit dengan posisi doggy, Hana menjawab setengah teriak.
“Aaaaaaauuuuwwww… aaaaaaahhh… iya Heeerrr… ssssssshhh… entotin memekku…ssssssshhh… aaaaaaahhh… entot pakai kontolmu yang gedeeeee.. aaaaaaaaaahhh…” jawab Hana sembari mendesah.
Tak berapa lama Hana menunjukan lagi tanda2 kalo dia akan orgasme untuk yang kedua kalinya. Maka tanpa berpikir panjang lagi, sodokanku semakin kupercepat. “Plok…plok…plok…” suara pangkal pahaku yang menghantam memek Hana yang sudah sangat basah hingga bulu jembutku basah kuyup. Sodokanku semakin tak beraturan dan nafas yang memburu, karena aku juga sudah mulai merasakan tanda2 orgasme . Di ruang tamuku sekarang terdengar suara Hana yang berteriak-teriak merasakan kenikmatannya, bunyi tamparanku pada bokong Hana yang bulet dan suara kontolku yang keluar masuk di memek basah Hana. Dia kemudian menoleh ke samping, kepalanya mendongak ke atas sambil menggigit bibir.
“Heruuuu… aaaaaaahhh… aku mau nyampai lagiiiiiii… aaaaaaahhh… Heruuuu… sodok teruuuuuuus…” erang Hana. Mukanya tampak sensual, kulit badannya mulus, punggungnya melengkung, tangannya meremas2 payudaranya sendiri. Mata Hana terpenjam sambil mendesah2. Aku sendiri juga sudah mau sampai dan mulai menyodok memek Hana sedalam2nya, sekeras2nya dan sekencang2nya.
“Akuuu… nyampai Heeerrr… aaaaaarrrrgghhhhhhhh… gilllaaaaa… akuuuuu… nyampaiiiiiii… ooooohhhhhhhhh… ssssssshhh… mmmmhhh… aaaaaaaaaahhh…” jerit Hana. “Seeeeer… seeer… seeeeeeer…” kembali memek Hana menyemburkan cairan orgasmenya untuk kedua kali.
“Ooooooohhh… Hanaaa…akuuuuu… juga mau nyampaiiiiiii…aaahhhhhh….” teriakku. Tanpa memberi waktu istirahat bagi Hana untuk menikmati orgasmenya, aku dorong kontolku ke dalam lubang memek Hana yang sudah sangat basah itu sedalam2nya.
“Aaaahhhhh… Hanaaaa… aku mau ngecrot… aaaaaaahhh…” kataku sambil terus menyodokkan kontolku ke dalam lubang memek Hana.
“Aaaaaaaaahhh… Heruuuu… gilllaaaaa… aduh aku mau nyampai lagi Heeerrr… aaaaaaaaaahhh… ssssshhh… mmmmmhhh… busyetttttt… Heruuuu… aku nyampaaaiiiiiii… lagiiiiiii…” jerit Hana merasakan orgasme ketiganya. “Seeeeer… seeer… seeeeeeer…” cairan orgasme Hana kembali menyembur membanjiri lubang memeknya.
Pada saat yang bersamaan dengan orgasme yang dialami Hana, akhirnya aku orgasme juga.
“Aaarrrghhhhhhh…Haaaannn…. aku nyampai Haaannnn…” teriakku.
“Iya Her…semprotkan di dalam memekku… aku pingin merasakan semprotan spermamu… ssssshhh…ooooohhh…” pinta Hana. “Crooooot… crooot… crooooooot…” spermaku nyemprot banyak sekali di dalam memek Hana. Kaki Hana sudah nggak kuat lagi menahan posisi doggynya sehingga tubuhnya ambruk tengkurap, dengan kontol yang masih berada di dalam lubang memek Hana, aku ciumin leher Hana.
“Enak sekali Her, ga nyangka aku bakalan orgasme sampai tiga kali, makasih ya” kata Hana.
Aku lalu mencabut kontolku dari memek Hana dan kita duduk berdampingan sambil berciuman.
“Heru, kamu hebat banget, kalo aku ketagihan gimana?” ucap Hana.
“Tinggal kontak saja, aku siap muasin kamu kapan saja. Karena aku juga ketagihan dengan memek kamu. Memek kamu enak banget hangat… dapat menyedot-nyedot kontolku” jawabku.
Hana tersipu sambil menggelendot manja dan menjawab.
“Kamu memang lelaki yang hebat, rasanya aku telah menikah dengan laki2 yang salah” kata Hana dan kamipun tertawa.
Setelah istirahat beberapa saat, aku masih ingin menikmati tubuh montok Hana. Namun agar kami dapat dengan bebas dan tenang melakukan persetubuhan tanpa takut sewaktu-waktu Rizky datang ke rumahku, maka aku menawari Hana untuk menghabiskan weekend ini di puncak dan Hana pun setuju. Kutelpon Rizky dan bilang kalau istrinya tadi telepon dan minta disampaiin kalau Hana akan menginap di rumah temannya. Aku juga bilang ke Rizky kalau aku mau ke Yogya sampai hari Minggu. Hana tersenyum mendengar perbincanganku ditelepon dengan suaminya. Akhirnya kami menginap di puncak selama 2 hari. Aku puas puasin untuk menyetubuhi Hana yang sexy dan selama 2 hari pula aku buat Hana terkapar kepuasan.
Sejak saat itu kami sering bercinta. Kadang kami melakukannya di rumahku, kadang di rumah mereka, Hana dan Rizky. Bahkan pernah karena kami berdua sudah sangat kepingin, kami melakukannya di kamar mandi sebuah restoran sementara Rizky sedang menunggu kami di lounge.
Setiap ada kesempatan kami selalu bercinta hingga akhirnya aku pindah ke Padang. Namun saat aku liburan ke Jakarta, Hana selalu minta dipuaskan memeknya dengan kontolku yang panjang dan besar ini.
“Aaaaahhhhhhhh… enaknya Heruuu… gede banget kontolmu… mmmmmmmhhh… ssssssshhh… nikmat banget kontolmu sayang… aaaaaaahhh…” Hana terus mengerang dan mendesah sambil terus menaik turunkan pantatnya sehingga kontolku keluar masuk di lubang memeknya.
“Nikmat, ga Han?” tanyaku.
“Nikmat banget Her, kamu memberiku kenikmatan yang luar biasa yang belum pernah aku dapatkan dari Rizky selama ini” jawabnya.
“Oooohhhh…aahhhh….Heruuuu aku mau keluar sayaaang….” erang Hana.
Dia langsung menggenjot kuat2 pantatnya sehingga kontolku masuk sampai menyentuh dinding rahimnya. Tiga menit kemudian Hana melenguh panjang sambil tubuhnya mengejang menandakan dia telah meraih orgasmenya yang pertama. Sembari mengigit bibir bawahnya, punggungnya melengkung, pantatnya menekan kontolku.
Hana masih menikmati kepuasannya dengan kontolku yang masih menancap di dalam memeknya. Kemudian kuangkat tubuh Hana sehingga kontolku keluar dari dalam memeknya. Lalu kusuruh dia untuk menungging,
“Mau kamu apain aku Heru? Aku masih lemas karena keganasan kontol besarmu” tanya Hana.
Aku diam tak menjawab pertanyaan Hana. Aku langsung saja mengarahkan batang kontolku untuk menerjang ke dalam lubang memek Hana. Kusodok memek Hana dengan kecepatan sedang. Kulihat Hana sangat menikmatinya, apalagi saat toketnya aku remas dari belakang sambil kusodok memeknya.
“Ooooohhhh Heruuu…kamu nakal sekali siihh…aaahhh…” desah Hana.
Mendengar celotehan2 Hana aku semakin bergairah. Sodokanku semakin kupercepat sambil terus meremas toket montoknya dan sesekali kutampar bokongnya karena gemas.
“Aaaaaooowww… aaaaaaahhh… ssssssshhhh… aaaaaaaaaahhh…Heruuuu… terus Heerrrr… enaaaaaaak… ooooooohhh… ya ampun enaaaaaknyaaaaaaa…” erang Hana semakin tak karuan.
“Apanya yang di terusin Han? Kasih tau yang jelaaaaas. Ploook…” tanyaku sambil kutampar lagi bokongnya. Setelah 3 menit dengan posisi doggy, Hana menjawab setengah teriak.
“Aaaaaaauuuuwwww… aaaaaaahhh… iya Heeerrr… ssssssshhh… entotin memekku…ssssssshhh… aaaaaaahhh… entot pakai kontolmu yang gedeeeee.. aaaaaaaaaahhh…” jawab Hana sembari mendesah.
Tak berapa lama Hana menunjukan lagi tanda2 kalo dia akan orgasme untuk yang kedua kalinya. Maka tanpa berpikir panjang lagi, sodokanku semakin kupercepat. “Plok…plok…plok…” suara pangkal pahaku yang menghantam memek Hana yang sudah sangat basah hingga bulu jembutku basah kuyup. Sodokanku semakin tak beraturan dan nafas yang memburu, karena aku juga sudah mulai merasakan tanda2 orgasme . Di ruang tamuku sekarang terdengar suara Hana yang berteriak-teriak merasakan kenikmatannya, bunyi tamparanku pada bokong Hana yang bulet dan suara kontolku yang keluar masuk di memek basah Hana. Dia kemudian menoleh ke samping, kepalanya mendongak ke atas sambil menggigit bibir.
“Heruuuu… aaaaaaahhh… aku mau nyampai lagiiiiiii… aaaaaaahhh… Heruuuu… sodok teruuuuuuus…” erang Hana. Mukanya tampak sensual, kulit badannya mulus, punggungnya melengkung, tangannya meremas2 payudaranya sendiri. Mata Hana terpenjam sambil mendesah2. Aku sendiri juga sudah mau sampai dan mulai menyodok memek Hana sedalam2nya, sekeras2nya dan sekencang2nya.
“Akuuu… nyampai Heeerrr… aaaaaarrrrgghhhhhhhh… gilllaaaaa… akuuuuu… nyampaiiiiiii… ooooohhhhhhhhh… ssssssshhh… mmmmhhh… aaaaaaaaaahhh…” jerit Hana. “Seeeeer… seeer… seeeeeeer…” kembali memek Hana menyemburkan cairan orgasmenya untuk kedua kali.
“Ooooooohhh… Hanaaa…akuuuuu… juga mau nyampaiiiiiii…aaahhhhhh….” teriakku. Tanpa memberi waktu istirahat bagi Hana untuk menikmati orgasmenya, aku dorong kontolku ke dalam lubang memek Hana yang sudah sangat basah itu sedalam2nya.
“Aaaahhhhh… Hanaaaa… aku mau ngecrot… aaaaaaahhh…” kataku sambil terus menyodokkan kontolku ke dalam lubang memek Hana.
“Aaaaaaaaahhh… Heruuuu… gilllaaaaa… aduh aku mau nyampai lagi Heeerrr… aaaaaaaaaahhh… ssssshhh… mmmmmhhh… busyetttttt… Heruuuu… aku nyampaaaiiiiiii… lagiiiiiii…” jerit Hana merasakan orgasme ketiganya. “Seeeeer… seeer… seeeeeeer…” cairan orgasme Hana kembali menyembur membanjiri lubang memeknya.
Pada saat yang bersamaan dengan orgasme yang dialami Hana, akhirnya aku orgasme juga.
“Aaarrrghhhhhhh…Haaaannn…. aku nyampai Haaannnn…” teriakku.
“Iya Her…semprotkan di dalam memekku… aku pingin merasakan semprotan spermamu… ssssshhh…ooooohhh…” pinta Hana. “Crooooot… crooot… crooooooot…” spermaku nyemprot banyak sekali di dalam memek Hana. Kaki Hana sudah nggak kuat lagi menahan posisi doggynya sehingga tubuhnya ambruk tengkurap, dengan kontol yang masih berada di dalam lubang memek Hana, aku ciumin leher Hana.
“Enak sekali Her, ga nyangka aku bakalan orgasme sampai tiga kali, makasih ya” kata Hana.
Aku lalu mencabut kontolku dari memek Hana dan kita duduk berdampingan sambil berciuman.
“Heru, kamu hebat banget, kalo aku ketagihan gimana?” ucap Hana.
“Tinggal kontak saja, aku siap muasin kamu kapan saja. Karena aku juga ketagihan dengan memek kamu. Memek kamu enak banget hangat… dapat menyedot-nyedot kontolku” jawabku.
Hana tersipu sambil menggelendot manja dan menjawab.
“Kamu memang lelaki yang hebat, rasanya aku telah menikah dengan laki2 yang salah” kata Hana dan kamipun tertawa.
Setelah istirahat beberapa saat, aku masih ingin menikmati tubuh montok Hana. Namun agar kami dapat dengan bebas dan tenang melakukan persetubuhan tanpa takut sewaktu-waktu Rizky datang ke rumahku, maka aku menawari Hana untuk menghabiskan weekend ini di puncak dan Hana pun setuju. Kutelpon Rizky dan bilang kalau istrinya tadi telepon dan minta disampaiin kalau Hana akan menginap di rumah temannya. Aku juga bilang ke Rizky kalau aku mau ke Yogya sampai hari Minggu. Hana tersenyum mendengar perbincanganku ditelepon dengan suaminya. Akhirnya kami menginap di puncak selama 2 hari. Aku puas puasin untuk menyetubuhi Hana yang sexy dan selama 2 hari pula aku buat Hana terkapar kepuasan.
Sejak saat itu kami sering bercinta. Kadang kami melakukannya di rumahku, kadang di rumah mereka, Hana dan Rizky. Bahkan pernah karena kami berdua sudah sangat kepingin, kami melakukannya di kamar mandi sebuah restoran sementara Rizky sedang menunggu kami di lounge.
Setiap ada kesempatan kami selalu bercinta hingga akhirnya aku pindah ke Padang. Namun saat aku liburan ke Jakarta, Hana selalu minta dipuaskan memeknya dengan kontolku yang panjang dan besar ini.