Thursday, March 28, 2019

Nasib Tukang Pijat plus plus part 1




Berbekal pengalaman memijat, di kampung-nya, Lesti seorang janda beranak satu, memberanikan diri untuk mengadu nasip di Batam. Sudah hampir satu taun ini Lesti bekerja sebagai trapis di sebuah panti pijat di salah satu panti pijat di Batam. Awalnya Lesti tidak menyangka bahwa panti pijat tempatnya bekerja merupakan sebuah panti pijat plus-plus. Namun kelamaan dirinya mulai tergiur dengan penghasilan yang ia dapat dari memberi pelayanan plus-plus.

Trapis di tempat itu umumnya hanya sekedar mengelus-ngelus dan langsung menawarkan untuk berhubungan intim. Namun berbeda dengan Lesti, yang selalu memberi layan pijat yang baik. Lesti tidak pernah menawarkan layanan plus-plus, kecuali diminta.

Oleh karena itu Lesti cepat dikenal dan memiliki banyak pelanggan tetap, karena umumnya orang akan puas dengan pijatan Lesti yang nikmat, dan di akhiri dengan layanan plus-plus yang tak kalah nikmatnya.

Pada suatu ketika, di hari kerja yang biasanya sepi, Lesti kedatangan pengunjung di ruang VIP. Setelah mengenakan seragam berupa kemeja dan rok pendek, Lesti berjalan menghampiri ruang tersebut. Tidak lupa ia membawa sebotol lotion, handuk bersih dan celana pendek untuk ganti sang pengunjung.

"Siang.. Boleah saya masuk" Tanya Lesti dari balik pintu kamar VIP yang tertutup rapat
"Oh iya silahkan" Jawab pria di dalam ruangan tersebut

"kreeekk" Lesti pun membuka pintu dan terbelalak kaget melihat kearah pengunjung tersebut, yang ternyata adalah Pak Roy. Pak Roy adalah ketua RT di daerah Lesti mengontrak. Pak Roy ini lah yang selalu membantu Lesti bila mengalami kesulitan selama di Batam.

"Eh.. Nak Lesti??"
"Pak Roy?"
"Kamu kerja disini?"
"I..Iya Pak" Jawab Lesti gelagapanBandarTogel TerbaikBandar Togel
"Oh..Kamu bias mijet Rat?"
"Sedikit Pak.. Silahkan dibuka dulu pakaiannya pak, Ini celana gantinya"

Pak Roy ternyata memang sudah sering menggunakan jasa pijat plus-plus di tempat lain, dan sengaja datang ke tempat itu atas rekomendasi temannya. Tanpa di duga ia malah bertemu Lesti, wanita yang mengontrak di dekat rumah-nya. Walaupun memiliki bentuk tubuh yang tergolong biasa namun paras wajah Lesti yang hitam manis, sedari lama mencuri perhatian Pak Roy.

Tentu saja pertemuan yang kebetulan kali ini, membuat Pak Roy tidak ingin melpaskan kesempatan ini untuk mencicipi tubuh Lesti . Setelah membuka pakaiannya, Pak Roy pun tengkurap di atas tempat tidur, dengan sengaja ia tidak mengenakan celana pendek yang di siapkan Lesti dan membiarkan kemaluannya mengintip di antara kedu pahanya yang penuh bulu.

"Tok..tok..Maaf Pak sudah ganti pakaian-nya?" Ujar Lesti dari balik pintu
"Sudah, Masuk saja"

Lesti pun masuk dan langsung terkejut melihat Pak Roy yang sudah tengkurap sambil bertelanjang bulat.

"Maaf pak, Kok tidak dipakai celana pendeknya?"
"Biarkan saja dek, saya memang biasa gini kalau pijat"

Perlahan-lahan Lesti mulaimengampiri tubuh telanjang Pak Roy dan duduk di pinggir tempat tidur. Dengan lihai tangan Lesti mulai melumuri kaki Pak Roy dengan lotion yang ia bawa. Kaki berbulu Pak Roy kini terihat licin, sedang di pijat oleh jemari lentik Lesti.

Dengan telaten Lesti memijat setiap bagian telapak kaki dan betis Pak Roy, dan kemudian naik hingga ke paha. Ukuran penis Pak Roy yang panjang membuat Lesti tidak leluasa memijat di daerah itu. Dengan hati-hati Lesti berusaha menghiindari penis Pak Roy. Namun percuma, Berulang kali tanpa sengaja jemari Lesti menyenggol penis Pak Roy, saat memijt di daerah paha dalam. Karena Pak Roy selalu menggerakan pinggul-nya dengan alasan geli.

Semakin lama Lesti dapat melihat penis Pak Roy yang mulai membesar di antara ke dua paha Pak Roy. Penis Pak Roy yang besar dan panjang, membuat Lesti penasaran dan terus melirik kea rah penis besar tersebut. DIdorong oleh hasrat yang mulai muncul, dengan sengaja Lesti sesekali menyenggol kepala penis Pak Roy. Membuat birahi Pak Roy semakin memuncak akibat aksi jahil Lesti.

Perlahan-lahan jemari lentik Lesti terus merambat naik hingga tepat di selangkangan Pak Roy. Sambil memijat daerah pinggang dan pantat, kini jemari Lesti semakin berani untuk sesekali mengelus lembut batang dan biji penis Pak Roy. Bahkan tanpa sungkan sesekali jemari lentik itu mulai membelai lembut lubang anus Pak Roy.

Setelah cukup lama memijat di daerah tersebut, kini pijitan Lesti mulai naik memijat punggung hingga pinggang Pak Roy. Seakan-akan memberi jeda waktu, dengan lihat Lesti memijat punggu Pak Suyo. Pijatan Lesti yang terasanyaman, membuat Pak Roy merasa mengantuk karena perlahan-lahan ia merasakan otot punggungnya melemas.

"Maaf Pak, sekarang depan-nya." Ujar Lesti membangunkan Pak Roy yang keenakan tidur.
"Oh.. Iya.."

Pak Roy pun membalikan tubuhnya, membuat Lesti dapat melihat langsung penisnya yang panjang menjuntai lemas diantara bulu kelamaluan Pak Roy. Ukuran penis Pak Roy membuat Lesti sempat menelan ludah-nya. Lesti begitu penasaran bagai mana rasanya bila penis besar dan panjang tersebut mengobok-obok vaginanya.

Lesti-pun mulai kembali memijat tubuh Pak Roy mulai dari kaki dan perlahan naik ke paha, tentu saja pandangan Lesti seolah-olah tidak bisa lepas dari selangkangan Pak Roy. Dengan jahil jari lentik Lesti kembali menyenggol penis dan biji Pak Roy. Mambuat penis tersebut perlahan-lahan menegang dan menodong kea rah Lesti.

"Pak.. ini-nya kok bangun sih?" Tanya Lesti sambil telunjuknya menyentuh kepala penis Pak Roy.
"Kamu senggol-senggol terus sih" Jawab Pak Suyo sambil tetap memejamkan mata.
"Ihh.. apa sih pak.." Ujar Lesti manja sambil memukul penis besar itu gemas.

Dan Lesti pun kembali melanjutkan memijat bagian perut dan dada Pak Roy. Setelah seluruh otot dada dan perut Pak Roy lemas, kini giliran tangan Pak Roy. Dengan hati-hati Lesti menaruh tangan berbulu Pak Roy di ataas pahanya yang kini terpampang bebas, karena roknya yang tersingkap akibat posisi duduk-nya.NATION4D.COM TOGEL DAN CASINO ONLINE TERBAIK

"Mulus juga paha kamu Rat.." Ujar Pak Roy, mulai meraba paha Lesti

"Geli ah Pak.." Jawab Lesti malu-malu

Walaupun terus membantah ucapan nakal Pak Roy, namun Lesti membiarkan telapak tangan Pak Roy yang terus meraba paha Lesti. Karena melihat lampu hijau, Pak Roy mulai menyusupkan tangan-nya ke dalam celah rok Lesti.


"Pak tanganya...jangan nakal ah" Ujar Lesti pura-pura galak


Sambil cengengesan, Pak Roy mulai semakin berani mengusap paha bagian dalam Lesti sambil sesekali menyolek belahan vagina Lesti yang masih ditutupi celana dalam. Melihat tidak ada penolakan yang berarti dari Lesti. Jari tangan Pak Roy mulai menyibak celana dalam Lesti kesamping dan mulai mengelus lembut lipatan vagina berbulu Lesti.


"Awh.. Pak jangan jahil ah tangannya..." Ujar Lesti setengah mendesah

"Jail apa ?"

"emh.. ini tangannya.. awhh" Jawab Lesti, mulai tak bisa diam.

"Kenapa tangan saya? Kan lagi dipijat kamu.."

"Iya dipijat sih dipijat, tapi jangan colek-colek itunya Lesti dong"

"Colek-colek apa?"

"iihh dasar nih mulai genit yaah? Lesti bilangin Istrinya loh" Ancam Lesti manja

"Bilangin aja, yang penting Bapak mau cobain ini kamu nih" Ujar Pak Roy sambil mencolek belahan vagina Lesti.

"Awwwwhhhh Pak... Udah ah, gentian tangan satunya."


Lesti pun bangkit dan pindah memijat tangan Pak Roy yang satunya. Kembali tangan Pak Roy mencuri kesempatan saat Lesti mulai memijat tangannya. Dengan cekatan Pak Roy mulai mencolek-colek belahan vagina Lesti dari luar celana dalam. Semakin lama tubuh Lesti menjadi tak bisa diam dan mulai bergelian menahan geli bercampur nikmat, di selangkangan-nya.


"Dek Lesti buka aja deh celana dalam-nya, basah nih" Ujar Pak Roy nakal. Karena merasakan celana dalam Lesti yang mulai lembab dibasahi cairan vagina-nya.

"Bapak sih nakal.." Bentak Lesti manja, sambil memukul tangan berbulu Pak Roy.


Tanpa disuruh lagi Lesti puun mulai meloloskan celan dalam dibalik roknya dan menggantungnya, di gantungan pakaiian di balik pintu. Ditengah celana dalam tersebut terlihat samar bercak basah cairan vagina Lesti.

Setelah itu Lesti duduk kembali dan mulai menyelesaikan pijatan di tangan Pak Roy. Dengan tanpa celana dalam, kini jemari tangan Pak Roy menjadi leluasa untuk mengelus lipatan vagina Lesti sambil sesekali memilin klitoris Lesti yang mencuat keluar.

Lesti pun mulai kehilangan konsentrasinya, karena rasa nikmat bercampur geli di selangkangan-nya. Pijatannya mulai melemah, diibarengi vaginanya yang semakin basah.

"Dek Lesti, masih lama mijetnya? Bapak gak kuat nih" Ujar Pak Roy sambil mengocok penisnya yang sudah ereksi maksimal.

"Ihhh.. gede banget sih Pak.. Lesti takut" UJar Lesti sambil bergidik manja.

"Nanti kamu rasain sendiri deh, Bapak gak kuat nih sempit banget" Ujar Pak Roy yang mulai mengocokan jarinya di lubang vagina Lesti yang basah.

"Tapi pak kan belum selesai, masa udah minta plus-plusnya" Ujar Lesti sambil menggeliat keenakan

"Udah biarkan, Berapa yang harus bapak bayar untuk dapet izin masuk kes memek kamu?" Tanya Pak Roy sambil memmpercepat kocokan jarinya di vagina Lesti.

"Terserah bapak deh..eemmhhh" Jawab Lesti yang mulai di penuhi nafsu.

"Kalau begitu, Sekarang buka dong bajunya.. Bapak penasaran mau liat tubuh kamu.."


Tanpa menjawab, Lesti pun bangkit dan mulai melucuti semua pakaian yang ia kenakan. Membuat Pak Roy terbelalak kaget saat melihat payudara Lesti yang kencang dengan putting yang berwarna hitam dan mencuat hampir sebesar buah ceri. Karena menyadari arah tatapan Pak Roy Lesti pun langsung menutupi kedua payudaranya dengan kedua tanganya.

"Ih.. jangan diliatin pak.. Maklum udah punya anak jadi agak besar pentilnya.." Ujar Lesti malu-malu

"Gak usah ditutupin dek Lesti.. Bapak suka kok.. sini bapak Mau nyobain.."


Perlahan-lahan tubuh telanjang Lesti pun mendekati Pak Surya dengan penisnya yang telah siap tempur. Dan...BandarTogel TerbaikBandar Togel

Bersambung dulu yah...
Share:

...

Copyright © CERITA DEWASA MALAM | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com